KUNJUNGI SALURAN YOUTUBE KAMI
Cara Kerja Sistem Kemudi (Mobil Bagian 3) Rack and pinion - Power steering - Roda dan putarannya
Cara Kerja Sistem Kemudi (Mobil Bagian 3) Rack and pinion - Power steering - Roda dan putarannya
Apa yang terjadi saat kita memutar kemudi mobil? Mari kita cari tahu dalam video yang menjelaskan fungsi sistem kemudi berikut.
Hal yang menarik tentang mobil adalah saat kita memutar roda depan, seluruh kendaraan akan berputar ke arah tersebut. Namun, mengapa mobil mengikuti tikungan dengan tepat setelah dikemudikan, dan tidak melaju lurus? Untuk menemukan jawaban pertanyaan ini, kita perlu memahami fisika roda, salah satu penemuan terbesar dalam sejarah manusia.
Kecepatan roda yang berputar sempurna di titik kontak harus selalu nol. Hal ini akan menjamin tidak adanya selip antara jalan yang diam dan roda di titik kontak. Roda yang bergerak bisa berkecepatan nol di suatu titik permukaannya karena memiliki dua jenis gerakan: bergerak mengikuti lintasan mobil dan juga berputar di sepanjang porosnya.
Ketika kita menjumlahkan kedua faktor ini di bagian bawah roda, kita bisa melihat keduanya berada di arah yang berlawanan dan keduanya saling mengatur ulang. Aturan dasar ini penting untuk memahami mekanisme kemudi.
Pikirkan juga, bahkan setelah roda berputar, mobil tetap bergerak lurus.
Oleh karena itu, jika kita memeriksa kecepatan translasi dan rotasi pada titik kontak roda, kita akan melihat kecepatan rotasinya miring; tetapi, di sisi lain, kecepatan translasinya lurus. Berkat fakta ini, kecepatan-kecepatan tersebut tidak saling mengatur ulang jumlahnya, dan ini akan menyebabkan mobil selip. Satu-satunya cara untuk mencapai kondisi kecepatan nol adalah dengan memastikan kecepatan translasinya juga miring.
Fenomena ini terjadi ketika seluruh mobil berbelok relatif terhadap suatu titik pusat.
Hal ini hanya bisa dibayangkan jika seluruh kendaraan berbelok terhadap suatu titik pusat. Dalam pandangan ini, fakta tersebut terwakili secara akurat: semua roda berada pada kondisi putaran yang sempurna. Selain itu, aspek mendasar lain yang perlu diperhatikan adalah jenis belokan yang sempurna ini, garis tegak lurus roda depan harus bertemu dengan sumbu roda sebenarnya pada satu titik. Kondisi inilah yang merupakan prinsip kemudi. Jika menganalisisnya, Anda akan sadar jika sudut lengkung roda kiri dan kanan tidaklah sama.
Lebih dari 10 tahun bergerak dalam industri suplai telah membawa JAES menjadi mitra berkualitas bagi perusahaan manufaktur otomotif terpenting yang menyediakan dukungan teknis atas berbagai komponen industri, yang diperlukan selama proses produksi berbagai jenis kendaraan.
Apa saja mekanisme dan hasilnya? Untuk memperoleh kemudi sempurna, roda kiri dan kanan harus berputar pada sudut yang berbeda. Mekanisme kemudi digunakan untuk mencapainya. Mekanisme kemudi yang paling umum digunakan pada kendaraan modern adalah jenis rack and pinion. Mari kita lihat cara mekanisme ini bekerja untuk mengendalikan kendaraan.
Hal yang menarik tentang mobil adalah saat kita memutar roda depan, seluruh kendaraan akan berputar ke arah tersebut. Namun, mengapa mobil mengikuti tikungan dengan tepat setelah dikemudikan, dan tidak melaju lurus? Untuk menemukan jawaban pertanyaan ini, kita perlu memahami fisika roda, salah satu penemuan terbesar dalam sejarah manusia.
Kecepatan roda yang berputar sempurna di titik kontak harus selalu nol. Hal ini akan menjamin tidak adanya selip antara jalan yang diam dan roda di titik kontak. Roda yang bergerak bisa berkecepatan nol di suatu titik permukaannya karena memiliki dua jenis gerakan: bergerak mengikuti lintasan mobil dan juga berputar di sepanjang porosnya.
Ketika kita menjumlahkan kedua faktor ini di bagian bawah roda, kita bisa melihat keduanya berada di arah yang berlawanan dan keduanya saling mengatur ulang. Aturan dasar ini penting untuk memahami mekanisme kemudi.
Pikirkan juga, bahkan setelah roda berputar, mobil tetap bergerak lurus.
Oleh karena itu, jika kita memeriksa kecepatan translasi dan rotasi pada titik kontak roda, kita akan melihat kecepatan rotasinya miring; tetapi, di sisi lain, kecepatan translasinya lurus. Berkat fakta ini, kecepatan-kecepatan tersebut tidak saling mengatur ulang jumlahnya, dan ini akan menyebabkan mobil selip. Satu-satunya cara untuk mencapai kondisi kecepatan nol adalah dengan memastikan kecepatan translasinya juga miring.
Fenomena ini terjadi ketika seluruh mobil berbelok relatif terhadap suatu titik pusat.
Hal ini hanya bisa dibayangkan jika seluruh kendaraan berbelok terhadap suatu titik pusat. Dalam pandangan ini, fakta tersebut terwakili secara akurat: semua roda berada pada kondisi putaran yang sempurna. Selain itu, aspek mendasar lain yang perlu diperhatikan adalah jenis belokan yang sempurna ini, garis tegak lurus roda depan harus bertemu dengan sumbu roda sebenarnya pada satu titik. Kondisi inilah yang merupakan prinsip kemudi. Jika menganalisisnya, Anda akan sadar jika sudut lengkung roda kiri dan kanan tidaklah sama.
Lebih dari 10 tahun bergerak dalam industri suplai telah membawa JAES menjadi mitra berkualitas bagi perusahaan manufaktur otomotif terpenting yang menyediakan dukungan teknis atas berbagai komponen industri, yang diperlukan selama proses produksi berbagai jenis kendaraan.
Apa saja mekanisme dan hasilnya? Untuk memperoleh kemudi sempurna, roda kiri dan kanan harus berputar pada sudut yang berbeda. Mekanisme kemudi digunakan untuk mencapainya. Mekanisme kemudi yang paling umum digunakan pada kendaraan modern adalah jenis rack and pinion. Mari kita lihat cara mekanisme ini bekerja untuk mengendalikan kendaraan.
Rack, yang berada di titik tengah mekanisme, dibatasi agar hanya bergerak lurus. Pinion kemudi bisa mendorong rack untuk menggerakkan bagian yang disebut lengan kemudi, yang terpasang pada kedua roda. Bagian ini terbatas pergerakannya dan dengan demikian hanya memiliki gerakan rotasi sepanjang sumbu. Lengan kemudi terhubung ke rangka mobil berkat bantalan rol: yang memastikan lengan kemudi hanya bisa berputar. Tie rod/batang kemudi adalah penghubung antara lengan kemudi dan rack, dan bisa memiliki gerakan translasi dan rotasi.
Mari kita lihat apa yang terjadi dengan roda ketika rack bergerak. Anda bisa lihat roda kiri dan kanan berputar pada sudut yang berbeda. Jika Anda mengamati titik temu roda kiri dan kanan, Anda bisa melihat bahwa titik temu selalu berada di garis roda belakang. Dengan demikian, mekanisme rack and pinion sepenuhnya melengkapi kondisi yang dibutuhkan kemudi, oleh karena itu, kendaraan bisa berbelok tanpa selip.
Sistem kemudi yang telah dianalisis sejauh ini adalah tipe manual. Saat ini, power steering dengan bantuan motor listrik sudah umum digunakan di sebagian besar mobil. Power steering elektrik menjamin aksi kemudi yang lebih mudah dan lebih akurat.
Kemudian, kita bisa melihat motor DC brushless/tanpa sikat, yang menggerakkan kolom kemudi dan pinion, serta menunjukkan kemampuan berputar searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam.
Unit kontrol elektronik menentukan jumlah daya yang harus ditransfer motor ke kolom.
Lalu, ECU menerima input tertentu, seperti: torsi yang diberikan pengemudi pada roda kemudi, sudut kemudi, kecepatan roda kemudi, dan kecepatan kendaraan. Kemudian, ECU menentukan torsi yang tepat untuk diberikan.
Sensor berbasis efek Hall dan susunan batang torsi umumnya digunakan untuk mengukur input torsi pengemudi. Berkat bantuan daya motor, putaran roda kemudi menjadi mudah untuk pengemudi.
Bahkan saat ban bocor, sistem power steering akan bekerja membantu pengemudi mengendalikan laju kendaraan. Selain itu, jika kemudi terlalu keras saat diputar, kemungkinan ada masalah pada perangkat kemudi, atau power steering mungkin rusak. Jika tidak, penyebabnya bisa jadi tekanan ban depan yang rendah, tetapi bisa juga karena perlunya penyesuaian spooring dan sudut camber.
Pada episode berikutnya, kita akan membahas sistem pengereman dan komponen elektroniknya, seperti program stabilitas elektronik (ESP).
Mari kita lihat apa yang terjadi dengan roda ketika rack bergerak. Anda bisa lihat roda kiri dan kanan berputar pada sudut yang berbeda. Jika Anda mengamati titik temu roda kiri dan kanan, Anda bisa melihat bahwa titik temu selalu berada di garis roda belakang. Dengan demikian, mekanisme rack and pinion sepenuhnya melengkapi kondisi yang dibutuhkan kemudi, oleh karena itu, kendaraan bisa berbelok tanpa selip.
Sistem kemudi yang telah dianalisis sejauh ini adalah tipe manual. Saat ini, power steering dengan bantuan motor listrik sudah umum digunakan di sebagian besar mobil. Power steering elektrik menjamin aksi kemudi yang lebih mudah dan lebih akurat.
Kemudian, kita bisa melihat motor DC brushless/tanpa sikat, yang menggerakkan kolom kemudi dan pinion, serta menunjukkan kemampuan berputar searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam.
Unit kontrol elektronik menentukan jumlah daya yang harus ditransfer motor ke kolom.
Lalu, ECU menerima input tertentu, seperti: torsi yang diberikan pengemudi pada roda kemudi, sudut kemudi, kecepatan roda kemudi, dan kecepatan kendaraan. Kemudian, ECU menentukan torsi yang tepat untuk diberikan.
Sensor berbasis efek Hall dan susunan batang torsi umumnya digunakan untuk mengukur input torsi pengemudi. Berkat bantuan daya motor, putaran roda kemudi menjadi mudah untuk pengemudi.
Bahkan saat ban bocor, sistem power steering akan bekerja membantu pengemudi mengendalikan laju kendaraan. Selain itu, jika kemudi terlalu keras saat diputar, kemungkinan ada masalah pada perangkat kemudi, atau power steering mungkin rusak. Jika tidak, penyebabnya bisa jadi tekanan ban depan yang rendah, tetapi bisa juga karena perlunya penyesuaian spooring dan sudut camber.
Pada episode berikutnya, kita akan membahas sistem pengereman dan komponen elektroniknya, seperti program stabilitas elektronik (ESP).

